Hari pertama , saya tidak ada rencana untuk pergi kemana-mana tetapi entah kenapa ada bisikan yang membuat saya ingin pergi ke tempat suci itu. Dengan tidak sadar saya pun pergi dan menghadap dirinya yang Mulia, sangat luar biasa gerakan yang datang padaku saat ini, semua seperti mimpi yang tidak dapat diulang lagi. Pagi yang cerah ini saya didorong oleh Roh Kudus untuk pergi ke tempat yang adem dan damai yaitu gua Maria yang menurut perasaan ku, tempat yang sangat tenang, tempat segala beban saya diringankan dan tempat kedamaian hati yang aman sentosa. Disana saya bisa menuangkan isi hati ku, semua kuungkapkan disana. Inilah keyakinanku yang membuat saya berniat kesana tiga hari berturut-turut meskipun ada rintangan yang menghadang, saya akan tetap pergi demi kerinduanku kepadanya. Pengalaman yang pertama saya pergi sendiri kesana, untuk niat yang baik yang tiba-tiba muncul dalam hati saya. Mengemudi motor kesana tidaklah mudah dan gampang tetapi dengan keyakinan yang kuat dan tulus, sayapun dapat melewatinya dengan lancar. Waktu yang saya butuhkan kesana kira-kira 35 menit untuk pergi dan pulang sekitar 30 menit saja, rintangan pun dapat saya lalui dengan keyakinan akan campur tangan Tuhan akan niat yang saya rasakan dan juga dengan pertolongan dari Bunda Maria, saya bisa melaluinya dengan baik.
Semua terasa indah jika saya renungan dan damai yang kuterima saat ini juga berbeda dari hari-hari yang lain, saat pertama jumpa sama Bunda Maria disana, saya sangat senang dan terharu. Kenapa ?, itulah pertanyaan yang terlontar dihati saya !, sangat mengejutkan dan membingungkan bila direnungkan semua yang terjadi hingga ada niat untuk pergi ke sana sendirian. Misterius tetapi mempunyai makna yang sangat kuat bagi saya.
Perjumpaan yang pertama ini, saya ungkapkan seluruh isi hatiku pada Bunda Maria : Bunda, saya datang ke hadapanmu untuk bercerita apa yang saya rasakan saat ini tentang diriku yang masih mencari diri yang sebenarnya atas semua yang engkau berikan kepadaku, saya mau memberitahukan apakah saya sanggup untuk menjalani ini semua terutama dalam panggilan dan juga tugas perutusan yang dipercayakan pada saya dan keluargaku yang mengalami banyak cobaan yang pelik dalam Rumah Tangga mereka. Satu persatu ku ceritakan dan tak terasa air mata menetes dipipih ini, dan saya datang untuk bersimpuh dipelukanmu karena hanya engkaulah yang bisa menenangkan hatiku saat ini.
Ku buka buku Doa yang kubawa spesial untuk mendoakan diriku dan keluargaku, kudaraskan doa itu di hadapan Bunda Maria terasa Doaku di dengar dan dijawab olehnya yang setia mendengarku. Lega hati ini, karena semua beban hati terasa sudah terobati dan saya serahkan segala apa yang terjadi pada keluargaku sekarang ini, saya tidak pantas untuk memikulnya sendiri melainkan harus menyerahkan semuanya kedalam tangan Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria. Kira- kira 30 menit saya berdoa dan hening di tempat yang adem itu dan saya merasa bahwa ada sesuatu yang sangat luar biasa yang saya alami dan saya rasakan, itulah yang membuat saya yakin bahwa Bunda Maria tidak akan mengecewakan saya dan keluarga.
Saya pun bergegas pulang dengan hati yang senang dan damai. Pulang membawa sesuatu yang berharga menjadi berkat khusus bagiku dan saya percaya bahwa rahmat itu akan pergi menemui keluargaku yang sekarang membutuhkannya dalam kehidupannya sehari-hari. Senyum kebahagiaan menjadi suatu berkat yang kuterima dari Bunda Maria yang kucintai dan kusayangi dengan hatiku yang tulus. Hari pertama ini menjanjikan kepada saya untuk tidak dipermalukan dan Bunda Maria akan pergi bertamu kepada Keluargaku dan menyampaikan kabar gembira kepada mereka semua. Kebahagiaan yang saya rasakan pun menjadikan saya merasakan bahwa Tuhan selalu menyertai keluargaku.
Hari kedua, rintangan yang saya hadapi adalah hari yang mendung dan akan turun hujan yang deras. Awal berangkat dari rumah saya yakin bahwa saya bisa sampai ke tempat tujuan saya dengan selamat dan tidak kehujanan, namun saya menjadi resah ,gelisah dan kalang kabut melihat yang terjadi di langit biru yang sudah tertutupi oleh awan hitam pekat. Awan yang hitam menyelimuti sekitar Yogyakarta sehingga membuat saya harus melampauinya dengan usaha yang maksimal dan harus mencapai tujuan dengan selamat. Pertengahan jalan, hujan turun rintik-rintik dan awan di depanku semakin gelap gulita menandakan hujan sebentar lagi akan turun dan menguasai bumi yang saya lalui ini. Hati ini pun mendua antara pergi dan tidak pergi, tetapi dengan niat hati yang baik ini, saya tetap diberi kesempatan untuk berpikir dengan tenang dan jernih. Saya pun langsung mendaraskan doa-doa kepada Bunda Maria karena saya tahu Bunda Maria tidak akan mempermalukan saya kepada semua orang. Doa yang saya daraskan adalah Bunda Maria bantu aku agar saya bisa tiba di tempatmu dengan keadaan yang layak dan pantas. Tolonglah aku Bunda. Jangan sia-siakan doaku ini, niat saya baik untuk berdoa dan memohon kesembuhan bagi keluargaku, tolonglah Bunda jangan siksa aku seperti ini. Saya akan tetap datang kepadamu dengan hati yang iklas dan jujur karena engkau satu-satunya harapan doaku.
Semua para Kudus, membantu dan menolong saya untuk ikut berdoa bersama dan saya mohonkan supaya mereka berdoa pada Tuhan untuk menghentikan sejenak hujan yang akan membasahi Bumi pertiwi ini. Gerimis pun masih ada tetapi tidak sederas yang akan terjadi. Di perjalanan ini saya pun berdoa sepanjang jalan, sambil mengucapkan doa Salam Maria dan saya yakin bahwa Bunda Maria mendengar doa-doaku yang tidak sempurna ini. Semua rasanya kenyataan, saya sangat bersyukur atas semua kepercayaan yang diberikan kepada saya sehingga saya menyadari bahwa Bunda Maria selalu menyertaiku dalam setiap perjalanan hidup panggilankubaik suka maupun duka.
Doakupun terjawab hingga saya bisa sampai ditempat yang damai itu. Tiba ditempat yang aman dan asri itu membuat saya menjadi kaku dan canggung atas semua yang saya alami. Bunda Maria saya pandangi dengan mata yang berbinar-binar dan hanya satu dua kata yang bisa kuungkapkan yaitu syukur dan terimakasih. Semua yang saya alami pada hari kedua ini merupakan mukjizat bagi saya dan sekaligus berkat bagi keluargaku. Kedekatan dengan Bunda Maria menjadikan saya menjadi seorang yang penuh iman dan keyakinan bahwa semua yang ada pada saya adalah anugerah dari Tuhan dan disempurnakan oleh AnakNya yang Mahakuasa melalui perantara Bunda Maria.
Dengan penuh syukur saya duduk bersimpuh di depan Bunda Maria, saya ceritakan semua yang saya alami, mulai dari keberangkatanku, perjalananku dan tibanya di tempat tersebut. Bunda Maria seakan-akan tahu yang saya alami saat ini. Bunda Maria adalah tempatku untuk mencurahkan segala cerita yang menarik dalam hidupku maupun yang tidak menarik dalam hidupku; semua beban hatiku mengalir tanpa batas dalam kurun waktu yang cepat. Bunda Maria yang saya pandangi hanya tersenyum dan tertegun mendengar saya saat bercerita sehingga saya mulai menyadari bahwa dia adalah Ibu yang siap sedia mendengar semua keluh kesah anak-anakNya.
Hujan pun terus turun membasahi bumi dan saya mengucapkan syukur atas semua pemberian Tuhan, yang dapat saya nikmati dan saya gunakan dalam setiap perjalanan hidupku. Pepohonan disekitar Gua tersebut pun bernyayi riang dengan melambaikan daun-daunnya kepada semua orang yang melewati mereka. Keindahan di alam ini sangat luar biasa dan sungguh-sungguh indah. Terima kasih Tuhan atas semua pemberianMu bagi manusia. Inilah yang kulihat disekelilingku pada saat saya mendaraskan doa-doaku. Hidup tanpa doa adalah sia-sia. Dari hati terdalam saya ingin membuat hidupku berarti dengan doa-doa yang saya ungkapkan kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria. Tulus ikhlas dalam doa adalah niat saya sebagai seorang religius yang mengabdi hidup sepenuhnya dalam panggilanNya. Niat itulah yang kubawa ke hadapan Bunda Maria agar suatu saat Bunda Maria menemani aku dalam setiap rintangan dan kesulitan hidupku. Dan terlebih saya mempunyai niat khusus yaitu mendoakan keluargaku yang sedang sakit dan juga keluargaku yang membutuhkan doa - doa dari saya. Karena saya percaya, iman dan cinta kasih segalanya adalah milikNya dan saya serahkan semuanya kepadaNya juga sekarang dan selamanya.
Selesai doa saya panjatkan, sayapun memohon agar hujan yang deras itu berhenti sejenak agar saya dapat pulang ke tempatku dengan keadaan sehat dan selamat. Lagi-lagi Tuhan Yesus dan Bunda Maria mendengar doaku. Hujanpun reda sebentar untuk mengiringi ke pergian ku dari tempat itu. Saya tanpa sadar langsung mengucapkan syukurku kepadaNya yang melawati aku saat itu. Terimakasih untuk semua pemberianmu padaku yang boleh saya rasakan langsung dariMu. Saya menghampiri motorku dan mulai menghidupkannya untuk melajukan motor yang membawa saya pergi dari tempat yang damai itu. Saya pun pamit dan pergi pulang kerumah untuk membawa damai itu kepada siapapun yang saya jumpai. Tiba dirumah saya masih terbayang akan pengalamanku sepanjang hari ini dan saya menundukkan kepala kepada Tuhan di kapela untuk berterimakasih atas semua yang Dia beri yaitu keselamatan dan pengalaman yang menarik pada hari ini.
Bunda Maria berjanji kepadaku akan pergi ke rumah Orangtuaku dan keluargaku yang lain, dia akan menyapa mereka dengan ke Ibuannya. Saya yakin bahwa iman akan dia akan tumbuh selalu pada diriku dan juga keluargaku. Ku persembahkan Bapa, Mama, Abang, adek-adekku padamu ya Bunda Maria. Kasih mu yang abadi membuat saya datang kepadamu menyerahkan semua beban hidupku kepadamu. Ingat dirimu adalah hal yang paling menyenangkan bagi ku, itulah yang kurasakan sampai saat ini. Kecintaanku pada dirimu membuat saya tidak mau jauh darimu walaupun hanya sedetik saja. Bunda, engkau tahu apa yang anakmu ini pikirkan, rasakan, senangi, takuti, benci dan yang lainnya. Kotak doaku pun ada khusus kupersembahkan kepadamu, semua beban hati ada didalamnya, sekarang saya hanya menanti jawaban darimu. Apakah engkau akan menjawabnya atau menunggu waktu yang pas, baru jawaban itupun akan saya dapatkan darimu. Semua akan kamu jawab sesuai jadwal yang telah engkau buat dan rancang.
Banyak hal yang saya rasakan ya Bunda Maria, semua bagai misteri hidup yang mengalir dalam kehidupanku dan menjadi imanku sampai sekarang. Kulalui semua rintangan dari Tuhan untuk selalu dekat pada Mu ynag membawa kebahagiaan bagiku dan keluargaku.
Hari ketiga, rintangan di berikan kepada saya. Apakah kamu akan pergi lagi ke tempatku ?. Saya menjawab : ya, saya akan pergi. Apa alasanmu mau kesana !. saya menjawab lagi : saya mau ke Rumah Sakit, menjenguk keluarga suster yang sakit di RS Panti Rapih. Jawabnya kembali; oooh,baiklah kamu saya tunggu disana, saya mau mencoba kamu seberapa besar hatimu ingin manjumpaiku di sana. Dengan hati yang bulat saya berkata ; niatku baik ingin kesana, engkau beri suatu solusi bagi saya untuk bisa pergi kesana dengan kebaikan itu. Sayapun melajukan motorku menuju arah tempat sumber rahmat yang ingin kujumpai. Hari ini cuaca sangat cerah dan sangat baik. Semua seperti sudah dirancang olehNya pemberi segala Rahmat bagiku.
Keyakinan akan cinta Tuhan bagiku dan keluargaku semakin kuat dan terasa bahwa siapa yang datang kepadaNya tidak pernah ditolak asalkan niat yang baik. Keindahan cintanya kunikmati dan kurenungankan dalam perjalanan saya. Setiba di tempat itu saya merasakan senang dan gembira karena masih di beri kesempatan untuk bertemu dengan Bunda Maria dengan tidak ada kekurangan sesuatu apapun. Ucapan syukur itupun tidak luput dari hati yang terdalam. Kasih sayang yang diberikan olehnya kepadaku dan keluargaku sangatlah besar dan kuasa, itulah yang kurasakan selama ini. Kududuk untuk mengungkapkan niatku dihadapannya dan dia siap mendengar apa saja yang kuceritakan. Semua ungkapan hatiku saya utarakan dengan penuh iman karena saya tahu bahwa dia adalah seorang yang setia dalam segala perkara. Dengan senyuman, perhatian, kelembutan dan cinta kasih yang terpancar dari dalam dirinya saya tidak bosan-bosan untuk bercerita apa yang membuat saya datang kepadanya. Saya berkata ; Bunda, saya datang kehadapanmu 3 hari berturut-turut karena ada niat khusus untuk mendoakan orangtuaku yang sedang sakit(bapak), adekku juga yang sudah hampir 2 tahun mengalami korban dari kecelakan tragis di sukabumi dan Sekarang ada di rumah dirawat oleh ibu, dan bapa serta keluarga semua. Jadi saya datang menyerahkan mereka kedalam dekapanmu, bantulah aku untuk memikul salib ini agar saya tidak putus asa namun tetap bersyukur kepada Tuhan saja dengan perantaraanmu.
Sejujurnya kuungkapkan semua yang ada dihati ini, saya tidak tahu mau bercerita ke siapa, maka saya datang kepadamu dengan kerendahan hati yang paling dalam, semoga Engkau menerima doa-doaku yang kupanjatkan setiap saat kepadamu. Bunda Maria kupandangi dirimu dengan seksama, rasanya hatiku jadi tentram di dekatmu, damai, tenang dan penuh dengan cinta. Engkau dibalut dengan kain warna biru dan putih dan merentangkan tanganmu sehingga engkau nampak seperti Ibu yang siap sedia untuk menerima, mendengar semua perkara yang ada dihatiku.
Bunda Maria, temani aku dalam hidup doaku agar saya bisa lebih dekat padamu dan anakmu Yesus Kristus yang menebus dosa-dosa ku dan keluargaku. Iman akan engkau membawaku ke dalam doa yang sungguh saya belum tahu apakah memang doa yang sungguh atau belum tetapi saya yakin bahwa engkau tidak akan mengecewakan saya dan semua umat manusia yang mengimanimu.
Saya pun bersyukur atas semua yang kualami dalam 3 hari berturut-turut ini karena doa saya bisa saya sampaikan dengan baik dan penuh hikmat. Itu semua tidaklah karena saya mampu dan bukanlah kuasaku melainkan karena kuasa yang Ilahi dan juga berkat doa-doa dari Bunda Maria. Imanku yang membawa aku kesana dan saya yakin bahwa doa yang saya panjatkan akan didengarnya dan semoga dibukakan jalan bagi keluargaku untuk cepat sembuh dengan pertolongan rahmatnya. Bunda Maria adalah sosok Ibu yang dekat pada anak-anaknya, itulah yang saya rasakan saat ini. Dan kuakui bahwa dia adalah Ibu yang kukasihi dan kucintai dengan segala akal pikiran dan budiku. Kasih Ibu yang selama ini kurasakan hangat bagaikan diperapian saya dapatkan darinya dan juga dari Ibu yang telah mengandung dan membesarkan saya.
Kisah ini adalah pengalaman iman yang saya rasakan di bulan Januari 2013, saya bahagia karena boleh merasakan cinta Bunda Maria secara nyata dalam hidupku. Siapa saja yang membaca tulisan ini saya sarankan bertobatlah dan berbuatlah baik, datanglah kesumber iman yang betul-betul kita imani. Iman akan Tuhan tidak memandang Suku, Ras dan Agama kita tetapi bagaimana kita mau berbuat baik dan bertobat dengan iman yang kita miliki sendiri. Kepada umat Katolik yang membaca ini, mulailah untuk selalu dekat kepada Bunda Maria sebagai perantara doa kita kepada Tuhan dan Yesus Kristus.
Ingatlah untuk mengucapkan Doa Salam Maria sepanjang hidupmu dan percayalah semua beban hidupmu akan didengarnya dan diselesaikannya. Mencintai Rosarionya adalah pergumulan bagi umat yang Percaya kepada KuasaNya.
Salam ku ucapkan bagi semua yang membaca ini :) :) :)